Ini ceritaku tentang sebuah kekecewaan terhadap beberapa teman yang sebenarnya tak patut lagi di sebut teman.
Sebenarnya ini dimulai satu setengah tahun yang lalu. Awalnya aku merasa menemukan teman yang benar-benar teman. Karena telah menghabiskan banyak waktu untuk bersama. Aku juga punya teman satu SMP yang aku kira bisa jadi teman baikku tapi ternyata jauh dari yang dibayangkan. Aku yang lebih duluan dekat dengan anak-anak yang lain mencoba membawanya agar bisa dekat dengan yang lain. Kemanapun aku dan anak-anak lain pergi, aku selalu berupaya untuk mengajaknya walaupun kadang ia terlalu sibuk mengurusi teman-teman smp nya.
Sebenarnya aku sudah mulai merasa nyaman dengan keadaan kelas waktu itu, di tambah lagi dengan teman-teman yang selalu menghargai keberadaan aku, aku mulai merasakan indahnya masa-masa SMA. kami berfoto bersama, karaoke dan kegiatan-kegiatan menyenangkan lainnya. Sampe hari itu tiba, mereka pergi tanpa aku. Aku tidak ikut bukan karna aku tak mau. Tapi menghargai pacarku yang saat itu juga tak ikut bersama mreka. Tapi di balik itu ternyata mereka membuat suatu perjanjian, perjanjian persahabatan lebih tepatnya. Mereka menamai diri mereka dengan sebutan MEONG. Semenjak hari itu semuanya berubah. Tak ada aku lagi. Setiap hari mereka selalu membanggakan apa yang telah mereka lewati hari itu. Hari dimana meong terbentuk. Aku merasa seperti di buang, keberadaanku tidak dianggap. Bahkan aku seperti musuh bagi mereka. Sampe saat ini,hanya saat mereka memerlukan aku mereka menebut namaku. Selain itu? Tidak pernah. Saat membutuhkan solusi mereka mencariku. Saat masalah itu selesai, mereka seperti tak mengenalku. Sejujurnya kekecewaan in sudah terpendam lama sekali. Jauh di lubuk hati yang paling dalam aku merindukan saat saat itu, saat dimana aku berada di tengah mereka dan menjadi diriku sendiri tnpa takut dengan yang orang lain katakan. Tertawa bersama hingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sampai akhirnya aku menyadari, tempatku bukan disana. Mungkin aku tak pantas ada di tengah-tengah mereka. Aku hanya seorang anak yang terlahir di kluarga sederhana dan memang tak selayaknya aku berharap bise berada di antara mereka.
Tapi aku berterima kasih karena kalian, aku bisa merasakan indahnya masa SMA walaupun sebentar, karena kalian aku bisa belaajar untuk tidak mudah percaya kepada orang lain, karena kalian aku bisa belajar menghargai orang-orang di sekeliling aku.
Minggu, 22 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar